Kamis, 24 Mei 2012

Syekh Yusuf Shanei


Ulama berwajah khas ini dikenal sebagai marja’ yang selalu bersikap kritis terhadap Pemerintahan Ahamdinejad. Fatwa-fatwa mantan Jaksa Agung RII yang dianggap kontroversial ini antara lain: 1) Perempuan dan laki-laki sama-sama berhak untuk menjadi mufti, hakim, dan marja’.2) Musik diharamkan karena isinya, bukan nada atau iramanya. Selama musik dan nyanyian tidak menarik ke arah perbuatan dosa, musik halal didengarkan. 3) Tidak semua riba diharamkan. Riba dalam investasi diperbolehkan. Yang diharamkan adalah riba untuk konsumsi. ً(http://www.saanei.org).

Minggu, 08 April 2012

Ayatullah Syeikh Abdullah Jawadi Tabari Amuli



Beliau dilahirkan di kota Amul pada tahun 1933 di tengah-tengah keluarga ulama dan agamis. Ayah beliau adalah salah seorang ulama dan muballigh di kota tersebut.Setelah menamatkan Sekolah Dasar, beliau melanjutkan studinya di Hauzah Ilmiah kota Amul selama lima tahun di bawah bimbingan beberapa guru besar yang sebagian mereka adalah murid-murid Almarhum Akhund Khurasani hingga berhasil merampungkan tingkat Suthuh ilmu fiqih, ushul dan hadis.Pada tahun 1950, beliau meninggalkan kota Amul dan berhijrah ke kota Tehran demi belajar kepada Ayatullah Syeikh Muhammad Taqi Amuli.

Ayatullah Sayyid Kadhim Ha'iri


Beliau lahir di kota Karbala pada tahun 1918. Sejak berusia lima tahun, beliau banyak belajar dari ibundanya. Dua tahun setelah itu, beliau mulai mempelajari ilmu-ilmu hauzah dan berguru pada ayahandanya hingga behasil menyelesaikan pendidikan tingkat Suthuh secara sempurna. Pada usia 17 tahun, Ha`iri muda mulai mengikuti pelajaran Bahtsul Kharij yang diberikan oleh Ayatullah Al-Uzhma Sayid Mahmud Syahrudi. Selama tujuh belas tahun beliau tekun menimba ilmu dari gurunya ini. Pada masa itu, beliau berkenalan dengan Ayatullah Al-Uzhma Sayid Muhammad Baqir Shadr yang memberinya peluang untuk menimba ilmu fiqih, ushul fiqih, filsafat dan ekonomi darinya selama empat belas tahun. Pada bulan Jumadil Ula tahun 1394, beliau pindah dari Irak ke Iran dan sampai kini sibuk mengajar Bahtsul Kharij ilmu fiqih dan ushul fiqih di Hauzah Ilmiah Qom.

Ayatullah Al-Uzhma Syeikh Lutfullah Shafi Gulpaygani



Beliau dilahirkan di kota Gulpaygan pada tanggal 19 Jumadil Ula tahun 1337 H. Ayah beliau, Ayatullah Akhund Mulla Muhammad Jawad Shafi, adalah  seorang ulama yang banyak meninggalkan karya tulis.
Berbagai cabang ilmu, seperti ilmu kalam, tata bahasa Arab, tafsir, hadis dan seluruh pelajaran tingkat Suthuh beliau pelajari di bawah bimbingan gurunya, Akhund Mulla Abul Qasim yang terkenal dengan sebutan Quthub. Selepas itu, beliau melanjutkan pendidikannya di bawah bimbingan ayahandanya sendiri.

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei


"Jika anda mencari seseorang seperti sayyid Khamenei yang sangat berpegang teguh terhadap Islam dan memiliki jiwa khidmat yang tinggi, sementara landasan hatinya adalah untuk berkhidmat bagi bangsa ini, niscaya anda tidak akan dapati orang seperti dia. Saya sudah bertahun-tahun mengenalnya"
(Cuplikan ceramah Imam Khomaini r.a. yang dimuat dalam kitabSahifah-e Nur jilid 17 hal 170)
Awal masa kehidupan beliau
Pemimpin besar Ayatullah sayyid Ali Al-Khamenei adalah putra kedua dari Hujjatul Islam wal muslimin sayyid Jawad Al-Husaini Al-Khamenei. Beliau dilahirkan pada tanggal 28 shafar 1358 (1940 M).

Ayatullah Syahid Murtadha Muthahari


”Pena ulama lebih mulia dari pada syahid”, maka Ayatullah Murtadha Muthahari memiliki dan mendapatkan keduanya. Dari penanya telah menuliskan berbagai buku pegangan yang telah memberikan hidayah kepada ratusan ribu bahkan jutaan orang dan juga telah membimbing sekian banyak pejuang untuk mendapatkan maqam syahid. Kehidupannya telah menjadi bentukan nilai qurani sehingga keberadaannya merupakan ancaman bagi musuh sehingga mereka berkesimpulan bahwa Muthahari harus ditiadakan, dengan harapan setelah kematiannya tidak akan ada lagi ilmuwan dan pakar yang dapat menggerakkan masa, tapi ternyata Muthahari telah menciptakan ratusan dan ribuan Muthahari lain sehingga perjuangannya masih terus berjalan dan akan terus berjalan.